Jumat, 22 Juli 2016

Mencium Bumi, lagi!

Rabu, 20 Juli 2016. Saya dan Indah (adik kost Saya) berniat untuk mengikuti jobfair di UNY. Saya berangkat dari rumah saya di Gemolong, sekitar 30 menit dari Solo. sampai di Solo sekitar jam 8, kemudian karena belum menyiapkan uborampe jobfair alias belum print cv akhirnya kami ke belakang kampus untuk ngeprint dulu. setelah isi bensin, perjalanan panjang ke kota sebelah segera dimulai. semuanya lancar sampai ada razia kendaraan roda 2 di Klaten. untungnya yang mengemudi di depan adalah Indah, coba kalau saya, pasti bayar 100 rebu deh karena pasti ditilang hehehe. sudah hampir 5 tahun bisa naik motor tapi sampai sekarang saya masih juga belum punya SIM C. kejadian lucu terjadi waktu saya mencari STNK, tas yang saya bawa talinya masuk ke pelindung knalpot dan tidak bisa ditarik keluar. saya sempat bingung, bagaimana ini kalo sampai nyangkut dan tidak bisa keluar. sampai ada pak polisi yang membantu saya untuk mengeluarkan tali tas tsb. akhirnya setelah dicoba plus banyak ngekek, tali itu lepas juga dari sangkutan wkwk.

sekitar jam 11 kami sampai UNY tidak ada halangan yang berarti. lancar jaya, parkir dan segera masuk ke auditorium. tak perlu lah ya saya jelaskan ngapain aja di dalem sono karena udah jelas pasti saya muter-muter cari gawe (lah, ini dijelasin? uhuhu). kami selesai berburu lowongan ketika adzan duhur berkumandang. karena lapar, kami terlebih dahulu mampir ke warung SS UNY untuk makan, sambil menunggu pesanan datang kami bergantian sholat di mushola.

setelah selesai makan saya menghubungi seorang teman yang tinggal di Jogja. jadi, semalam sebelum pergi ke Jogja kami janjian untuk dolan setelah saya pulang jobfair, kami ketemuan di keraton dan memutuskan untuk pergi ke pantai Prangtritis. perjalanan ke Parangtritis memakan waktu sekitar 1 jam, ya iyalah ga mungkin pantai ada di tengah kota dong, pasti di pinggir kota :p

sampai di daerah prangtritis teman saya mengajak kami untuk melihat laut dari atas bukit. karena penasaran, kami setuju saja. sebelumnya teman saya itu menanyakan apakah berani mengendarai motor ke atas, karena jalanan ke bukit banyak tanjakan yang cukup tajam. Indah oke saja dan karena saya percaya Indah mahir dalam naik motor akhirnya kami menuju ke atas bukit. baru saja di tikungan pertama ke arah kanan, tiba-tiba roda depan selip daaaaan BRUK!! saya dan Indah jatuh mencium aspal. kaget pasti. saya baru saja berkata dalam hati: dengan kecepatan seperti ini dan belok bahaya nih, bisa jatuh, dan tetiba langsung bruk! terjadi sesuai yang saya ucapkan dalam hati :((

warga sekitar membantu meminggirkan motor. saya dan indah masih syok dan agak menunggu rasa kaget hilang. saya mengecek kondisi sendiri, tidak ada pakaian sobek ataupun luka luar, hanya perih di siku dan lutut, yang ketika dicek ternyata lecet dan tungkai bawah yang bengkak. Indah diam saja, sehingga saya khawatir. beberapa kali saya tanya dia jawab tidak apa-apa tetapi diam saja. kemudian dia bilang, Kak kayaknya gigi aku patah. nahlhoo, kaget lah saya, kok bisa giginya patah? ketika saya cek, ternyata benar gigi depan Indah patah setengah :((((((((((

sudah beberapa kali saya jatuh dari motor, tetapi tidak pernah sampai separah itu. saya bingung harus bagaimana, kami kemudian istirahat dan menenangkan hati. kami tidak jadi naik ke bukit tetapi hanya duduk saja di pantai Parangtritis.

ahh, rasanya, serba salah karena Indah jadi korban. saya tidak pernah jatuh separah itu :(( semoga gigi Indah bisa ditambal dan dapat kembali seperti semula (secara tampilan) dan semoga kami senantiasa hati-hati dalam perjalanan berikutnya, aamiin :3